Pandangan dan Tujuan Hidup
Pandangan hidup Islam seperti yang dirumuskan dalam tauhid adalah bahwa Allah SWT menciptakan manusia dan seluruh alam semesta serta mengurusnya. Allah SWT menciptakan manusia untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi pemimpin di muka bumi. (Q.S. Adz-Dzaariyaat ayat 56 dan Q.S. Al-An„aam ayat 165). Manusia berkomitmen total pada kehendak Allah SWT, yg mencakup penyerahan dan missi ke pola hidup manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Kehendak Allah SWT menentukan sumber nilai dan menjadi akhir dari usaha manusia. Kehidupan manusia di dunia merupakan ujian dan kinerjanya di dunia akan menentukan keberhasilan di akhirat. Seluruh alam semesta dengan semua sumber daya alamnya diciptakan Allah SWT untuk dimanfaatkan oleh ummat manusia secara bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan pandangan hidup di atas, tujuan hidup manusia dalam Islam adalah memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan mencari ridlo Allah SWT: menyerahkan diri kepada kehendakNya dan melakukan kegiatan yang Allah SWT senang. (Q.S. Al-Qashash ayat 77 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 201). Hal ini melebihi kepentingan personal dengan merekonstruksi kehidupan manusia di bumi yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam adalah kesejahteraan ekonomi yang mendukung kesejahteraan non ekonomi dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam mencapai kesejahteraan ekonomi ini tidak lepas dari nilai-nilai moral dan spiritual yang tinggi. Manusia harus memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa dengan cara yang memungkinkan untuk hidup berkecukupan, bebas dalam mengabdi kepada Allah SWT, keanggotaan yang sama dalam keluarga manusia, berbuat adil satu sama lain, dan bekerjasama diantara manusia. Tujuan ini dapat dirinci ke dalam tujuan spesifik:
3
1) Memenuhi kebutuhan pokok pangan, sandang, perumahan, pengobatan, dan pendidikan bagi semua manusia;
2) Memastikan kesempatan yang sama bagi semua orang;
3) Mencegah konsentrasi kekayaan dan mengurangi ketidaksamaan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan sehingga, diantaranya, kekayaan tidak menjadi alat dominasi seseorang terhadap orang lain;
4) Memastikan setiap orang bebas untuk melakukan moral yang tinggi; dan
5) Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang disebutkan di atas. (//Ekonomisyariah.org)
Pandangan hidup Islam seperti yang dirumuskan dalam tauhid adalah bahwa Allah SWT menciptakan manusia dan seluruh alam semesta serta mengurusnya. Allah SWT menciptakan manusia untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi pemimpin di muka bumi. (Q.S. Adz-Dzaariyaat ayat 56 dan Q.S. Al-An„aam ayat 165). Manusia berkomitmen total pada kehendak Allah SWT, yg mencakup penyerahan dan missi ke pola hidup manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Kehendak Allah SWT menentukan sumber nilai dan menjadi akhir dari usaha manusia. Kehidupan manusia di dunia merupakan ujian dan kinerjanya di dunia akan menentukan keberhasilan di akhirat. Seluruh alam semesta dengan semua sumber daya alamnya diciptakan Allah SWT untuk dimanfaatkan oleh ummat manusia secara bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan pandangan hidup di atas, tujuan hidup manusia dalam Islam adalah memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan mencari ridlo Allah SWT: menyerahkan diri kepada kehendakNya dan melakukan kegiatan yang Allah SWT senang. (Q.S. Al-Qashash ayat 77 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 201). Hal ini melebihi kepentingan personal dengan merekonstruksi kehidupan manusia di bumi yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam adalah kesejahteraan ekonomi yang mendukung kesejahteraan non ekonomi dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam mencapai kesejahteraan ekonomi ini tidak lepas dari nilai-nilai moral dan spiritual yang tinggi. Manusia harus memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa dengan cara yang memungkinkan untuk hidup berkecukupan, bebas dalam mengabdi kepada Allah SWT, keanggotaan yang sama dalam keluarga manusia, berbuat adil satu sama lain, dan bekerjasama diantara manusia. Tujuan ini dapat dirinci ke dalam tujuan spesifik:
3
1) Memenuhi kebutuhan pokok pangan, sandang, perumahan, pengobatan, dan pendidikan bagi semua manusia;
2) Memastikan kesempatan yang sama bagi semua orang;
3) Mencegah konsentrasi kekayaan dan mengurangi ketidaksamaan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan sehingga, diantaranya, kekayaan tidak menjadi alat dominasi seseorang terhadap orang lain;
4) Memastikan setiap orang bebas untuk melakukan moral yang tinggi; dan
5) Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang disebutkan di atas. (//Ekonomisyariah.org)
0 komentar:
Posting Komentar